SI UDIN MAU MASUK SYURGA
Guru Agama : "Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga?"
Murid-Murid : "Saya pak.. saya..." (masing-masing anak pada teriak kecuali si Udin yang sedang tertidur di belakang)
Guru Agama : "Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya"
Murid-Murid : "Saya..."(bersama-sama para murid menunjukkan tangannya kecuali si Udin)
Guru Agama : "Yang mau masuk surga ayo berdiri..."
Kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu guru agama menghampiri si Udin yang kemudian membangunkannya.
Guru agama tersebut kemudian bertanya kepada si Udin.
Guru agama : "Udin kamu mau masuk surga gak?"
Udin : "Mau dong pak!"
Guru agama : "Terus kenapa kamu gak berdiri?"
Udin : "Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak?"Suatu hari di praktikum kedokteran.
PRAKTIKUM KEDOKTERAN
Dosen : "Hari ini kita belajar mengenai tubuh sesungguhnya, untuk itu kita akan mempelajari mayat!"
Lalu didatangkanlah sebuah mayat..
Dosen : "Pelajaran pertama, tidak boleh jijik!"
Lalu sang dosen memasukkan jarinya ke anus mayat tersebut, dan kemudian menjilat jarinya.
Dosen : "Nah, kalian lakukan seperti yang saya lakukan tadi!"
Walaupun banyak yang teriak-teriak dan muntah-muntah karena tidak tahan, toh akhirnya semua mahasiswa melakukan itu satu persatu.
Dosen : "Nah sekarang pelajaran kedua, ketelitian. Perhatikan, tadi yang saya masukkan adalah jari tengah, sedangkan yang saya jilat adalah jari kelingking!!!"
Pak Lurah memiliki hobi memelihara burung bermacam-macam jenisnya. Pada suatu pagi, burungnya hilang semua karena dicuri orang. Merasa ulah si maling sudah keterlaluan maka pak lurah merencanakan untuk membawa masalah ini di pertemuan warga. Sekitar 200 warga hadir.
BURUNG PAK LURAH
Setelah berbicara panjang lebar soal moral, si pak lurah bertanya “Siapa yang punya burung?”
Seluruh laki-laki yang hadir segera berdiri.
Menyadari kesalahannya dalam bertanya pak lurah buru buru berkata ,”Bukan itu maksud saya? Maksud saya adalah, siapa yang pernah melihat burung?”
Seluruh warga wanita berdiri.
“Wah...gawat…” pikir pak lurah.
Dengan muka marah ia berkata, “Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya?”
Separuh dari wanita yang hadir berdiri.
Muka Pak Lurah semakin marah, dan juga makin gugup, ia berkata lagi, ”Maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah siapa yang pernah melihat burung saya?”
Segera 5 wanita berdiri.
Pak Lurah langsung lari pontang-panting melihat Bu Lurah berlari dengan membawa sapu lidi.
BURUNG PAK LURAH
Setelah berbicara panjang lebar soal moral, si pak lurah bertanya “Siapa yang punya burung?”
Seluruh laki-laki yang hadir segera berdiri.
Menyadari kesalahannya dalam bertanya pak lurah buru buru berkata ,”Bukan itu maksud saya? Maksud saya adalah, siapa yang pernah melihat burung?”
Seluruh warga wanita berdiri.
“Wah...gawat…” pikir pak lurah.
Dengan muka marah ia berkata, “Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya?”
Separuh dari wanita yang hadir berdiri.
Muka Pak Lurah semakin marah, dan juga makin gugup, ia berkata lagi, ”Maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah siapa yang pernah melihat burung saya?”
Segera 5 wanita berdiri.
Pak Lurah langsung lari pontang-panting melihat Bu Lurah berlari dengan membawa sapu lidi.
SAMA SAMA TULI
Dua orang pembantu yang budeg tuli bertemu di jalan dan berbincang-bincang.
Inem: "Pagi-pagi begini mau ke pasar yem?"
Iyem: "ah gak kok, ini mau ke pasar"
Inem: "ooh..tak kirain kamu mau ke pasar"
Iyem: "Kalo gitu kamu ikut aku aja"
Inem: "Ke mana?"
Iyem: "Ya ke pasar dong"
Inem: "nggak deh, aku gak bisa"
Iyem: "Kenapa?"
Inem: "Soalnya aku di suruh juragan ke pasar"
Iyem: "ooo...padahal kalo kamu ke pasar juga kan kita bisa bareng"
Inem: "Iya sih, kapan-kapan aja deh. Aku ke pasar dulu ya..
Inem: "Pagi-pagi begini mau ke pasar yem?"
Iyem: "ah gak kok, ini mau ke pasar"
Inem: "ooh..tak kirain kamu mau ke pasar"
Iyem: "Kalo gitu kamu ikut aku aja"
Inem: "Ke mana?"
Iyem: "Ya ke pasar dong"
Inem: "nggak deh, aku gak bisa"
Iyem: "Kenapa?"
Inem: "Soalnya aku di suruh juragan ke pasar"
Iyem: "ooo...padahal kalo kamu ke pasar juga kan kita bisa bareng"
Inem: "Iya sih, kapan-kapan aja deh. Aku ke pasar dulu ya..
SHINSYE VS TABIB
Konon ada sepasang sahabat China dan Arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si China jadi sinshe dan si Arab menjadi tabib.
Setelah 1 minggu praktek, si tabib tetep sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: "Jika Tidak Sembuh Uang Kembali 3x Lipat"
Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan pada si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. "Haiyaaa, lumayan kalo owe pulak-pulak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha..."
Lalu ia mendatangi si tabib.
Si sinshe: "Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati lasa. Owe tidak bisa lagi lasain lasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa..."
Si tabib: "Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan."
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si tabib: "Hasaaannnn, cefat ente bawa ke sini obat nomor 14."
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung mengunyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si sinshe: "Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ni tai ayam."
Si tabib: "Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi." Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ni si sinshe kembali berpura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si sinshe: "Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa palah sekali. Owe lupa semua pelistiwa dan memoli owe. Haiyaaa, tolong owe."
Si tabib: "Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujArab sekali."
Lalu seperti biasa si tabib memanggil si Hasan sang asisten.
Si tabib: "Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14."
Si sinshe: "Haiyaaaa, owe tidak mau makan tai ayaaaam lagi".
BERTAMU KE RUMAH ORANG KAYA
Suatu ketika, Jono bertamu ke rumah teman lamanya yang kini sudah menjadi orang kaya. Namun ternyata teman lamanya, Benny sudah berubah, dia tidak seperti Benny yang Jono kenal dulu.
Benny : Mau Minum Apa…?? Jus, teh, Coklat, Capucino, Frapucino, atau kopi.??
Jono : Teh aja, makasih.
Benny : Tehnya teh Ceylon, india, herbal, hijau, madu ?
Jono : Teh Ceylon aja
Benny : Pake es atau hangat..?
Jono : Pake es aja
Benny : Es nya es batu, es serut, atau di hancurkan?
Jono : Oh… gak usah repot-repot. Es batu aja.
Benny : Es batunya mau bentuk kubus, pipih, bulat, atau bentuk hati ?
Jono : Hati aja…
Benny : Baik, Anda mau teh nya hitam apa hijau ?
Jono : Hitam
Benny : Dengan susu atau krim segar ?
Jono : Susu donk.
Benny : Susu kambing atau sapi ?
Jono : Susu Sapi donk…
Benny : Sapi Selandia Baru atau Afrika ?
Jono : Kalo gitu gak jadi teh hitam, the hijau aja deh.
Benny : Oke, Mau pemanisnya pake gula atau madu ?
Jono : Gula.
Benny : Gula bit atau tebu?
Jono : Gula tebu.
Benny : Tebu nya putih, coklat, atau kuning?
Jono : Huaaaa.. hu.. hu…. Saya minum air putih aja deh ( Mulai stress dan menangis )
Benny : Dingin atau biasa?
Jono : Yang dingin.
Benny : Minus 5, 10, 20, atau 30 ?
Jono : Maaf pak saya mau pulang aja.
Benny : Oke, pulangnya mau lewat mana ? Pintu Lobby, koridor, atau backstage ?
Jono : KAMPREET !!…
Benny : Mau Minum Apa…?? Jus, teh, Coklat, Capucino, Frapucino, atau kopi.??
Jono : Teh aja, makasih.
Benny : Tehnya teh Ceylon, india, herbal, hijau, madu ?
Jono : Teh Ceylon aja
Benny : Pake es atau hangat..?
Jono : Pake es aja
Benny : Es nya es batu, es serut, atau di hancurkan?
Jono : Oh… gak usah repot-repot. Es batu aja.
Benny : Es batunya mau bentuk kubus, pipih, bulat, atau bentuk hati ?
Jono : Hati aja…
Benny : Baik, Anda mau teh nya hitam apa hijau ?
Jono : Hitam
Benny : Dengan susu atau krim segar ?
Jono : Susu donk.
Benny : Susu kambing atau sapi ?
Jono : Susu Sapi donk…
Benny : Sapi Selandia Baru atau Afrika ?
Jono : Kalo gitu gak jadi teh hitam, the hijau aja deh.
Benny : Oke, Mau pemanisnya pake gula atau madu ?
Jono : Gula.
Benny : Gula bit atau tebu?
Jono : Gula tebu.
Benny : Tebu nya putih, coklat, atau kuning?
Jono : Huaaaa.. hu.. hu…. Saya minum air putih aja deh ( Mulai stress dan menangis )
Benny : Dingin atau biasa?
Jono : Yang dingin.
Benny : Minus 5, 10, 20, atau 30 ?
Jono : Maaf pak saya mau pulang aja.
Benny : Oke, pulangnya mau lewat mana ? Pintu Lobby, koridor, atau backstage ?
Jono : KAMPREET !!…
MIMPI MENDAPAT BERLIAN
Pada saat bangun pagi seorang wanita berkata pada suaminya, "Tadi malam Aku bermimpi engkau memberi aku sebuah kalung berlian di hari Valentine ini. Bagaimana pendapatmu mengenai mimpiku itu?".
"Engkau akan segera mengetahuinya malam ini juga, Sayang," jawab suaminya. Malam itu si suami memberikan kepada istrinya sebungkus kado.
Dengan hati berdebar-debar penuh kebahagiaan sang istri membuka kado itu perlahan-lahan dan isi kado itu adalah sebuah buku yang berjudul: "Arti-arti Mimpi".
"Engkau akan segera mengetahuinya malam ini juga, Sayang," jawab suaminya. Malam itu si suami memberikan kepada istrinya sebungkus kado.
Dengan hati berdebar-debar penuh kebahagiaan sang istri membuka kado itu perlahan-lahan dan isi kado itu adalah sebuah buku yang berjudul: "Arti-arti Mimpi".
PENJUAL TELUR
Ada seorang ibu yang sedang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari di pasar. Kebetulan sebelum sampai di pasar, ibu tersebut mampir ke sebuah toko penjual telur.
Pembeli: "Mas, telurnya berapa satu kilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta ,Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "
Penjual: "Maaf Bu, saya ini penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."
Pembeli: "Mas, telurnya berapa satu kilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta ,Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: " Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "
Penjual: "Maaf Bu, saya ini penjual mie ayam di sebelah! Kebetulan yang jual telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."
BURUNG OH BURUNG
Seorang penggemar musik Indonesia, Roni, sedang di pasar burung.
Dia memperhatikan seekor burung Beo dalam sangkar yang sedang menyanyikan lagu yang dia belum pernah dengar.
Karena tertarik, dia membuka percakapan dengan penjual burung itu.
Roni : "Berapa harga Beo-nya pak? Penjual : 5 juta pak. Roni : Mahal amat?"
Penjual : "Iya pak, udah pinter nyanyi sih. Bapak sudah pernah dengar lagu yg dinyanyikan Beo saya pak?"
Roni : "Belum sih, bagus juga lagunya. Tapi kemahalan ah, kalo yang di sebelahnya berapa?"
Tepat di sebelah sangkar Beo tadi ada juga sangkar berisi Beo lain yg dari tadi hanya diam saja.
Penjual : "Kalau yang itu 8 juta pak!"
Roni : "Lho kok lebih mahal? Kan dari tadi diam aja, gak nyanyi??"
Penjual : "Begini pak, Beo yg ini emang ga pintar nyanyi, tapi dia yang ngarang lagunya"
Dia memperhatikan seekor burung Beo dalam sangkar yang sedang menyanyikan lagu yang dia belum pernah dengar.
Karena tertarik, dia membuka percakapan dengan penjual burung itu.
Roni : "Berapa harga Beo-nya pak? Penjual : 5 juta pak. Roni : Mahal amat?"
Penjual : "Iya pak, udah pinter nyanyi sih. Bapak sudah pernah dengar lagu yg dinyanyikan Beo saya pak?"
Roni : "Belum sih, bagus juga lagunya. Tapi kemahalan ah, kalo yang di sebelahnya berapa?"
Tepat di sebelah sangkar Beo tadi ada juga sangkar berisi Beo lain yg dari tadi hanya diam saja.
Penjual : "Kalau yang itu 8 juta pak!"
Roni : "Lho kok lebih mahal? Kan dari tadi diam aja, gak nyanyi??"
Penjual : "Begini pak, Beo yg ini emang ga pintar nyanyi, tapi dia yang ngarang lagunya"
Oke sampai jumpa di lain cerita yang lebih seru lagi Selamat berkreatifitas.
0 comments
Post a Comment